gairahsex.com adalah blog yang berisi kumpulan cerita sex terbaru, kisah sex dan lain nya.
“krrikkk krikkk krikkkk…, ”
Trimin Smith menoleh kesana kemari, suara jangkrik, kodok dan juga bunyi kresek-kresek membuatnya khawatir. Tak dapat dipungkiri hati Trimin ciut dan nyalinya menguap entah kemana saat melayangkan pandangannya berkeliling, hanya cahaya senter sajalah yang membantunya berjalan menembus kegelapan malam di antara pohon-pohon besar.
“kresekkk.. kresekkkk.. kresekkk..”
Trimin buru-buru menyorotkan lampu senternya kearah suara berkresekan yang semakin mendekat, terdengarnya sih seperti suara orang yang melompat-lompat, dengan berbisik-bisik Trimin memanggil-mangil Santi yang berjalan di depan.
“Santii, Santtttiiiiii, “
“kenapa Bang ??”
“kamu denger suara kresek-kresek gak ??”
“denger, yang kaya orang lagi lompat itu kan bang ??”
“Iya, Suara Apaan tuh ??”
“Ooo, itu cuma pocong koq Bang, tuh di belakang Abang..”
Seiring jawaban Santi, sesuatu melompat keras tepat di belakang tubuh Trimin .
“HAAAHHH ?? WHUAAAAAAWW…!!“
Tanpa perlu melihat lagi ke belakang, Trimin lari tunggang langgang. Santi mangap melihat Trimin Smith yang tiba-tiba dapat berlari sekencang angin
“gilee..!! cepet amat larinya..!!” begitulah pikiran Santi.
“Bangg!! Bang Trimin !! mau kemana Bang!! Awas bangg !!pohoonn..!!Aww!!! Waduh ??!!!”
Santi menutup kedua matanya saat mendengar suara keras bergedebukan, dengan terburu Santi melayang menghampiri Arjunanya yang kini tergeletak. Ia panik menepuk-nepuk pipi Trimin , Santi berusaha menyadarkan Trimin Smith yang sempat berciuman dengan sebuah pohon besar, bibir tebal Trimin keriting kaya supermie. Santi tertawa ngakak dan membantu sang kekasih untuk berdiri.
“Ha ha ha ha ha, duh bibir Abang makin seksi deh ha ha ha ha..”
“Yeee, kebangetan !! sakit nihh..!!malah diketawain, hadooww..!!”
“Abisnya abang sih, masa larinya kaya bebek, mulut duluan yang maju, mana nafsu amat ciumannya sama pohon ampe jontor , ha ha ha ha ha ha”
Santi tertawa lepas terpingkal-pingkal. Trimin Smith makin manyun, satu kecup mesra Santi menghilangkan kemasaman dari wajahnya. Dengan bersemangat Trimin Smith mencari-cari jalan menuju ke tujuan. Akhirnya dari kejauhan ia melihat kerlip cahaya lampu, dengan bersemangat ia menggandeng Santi menuju ke sebuah rumah kayu. Baru saja Trimin hendak menyapa.
“MASUKK…!!”
“Hahh ??lah koq dah tau ??errr, permisiiiiii, puntennnnn…, spadaaaaaaa…“
Dengan sopan Trimin smith mendorong pintu rumah, sambil mengirimkan salam persahabatan dan senyum dari bibirnya yang dower, sekali lagi Trimin mengangguk saat seorang bapak tua tersenyum ramah. Untuk sesaat pak tua memperhatikan Santi, kemudian mempersilahkan dua sejoli berlainan alam itu untuk masuk dan ikut duduk bersila di hadapannya yang juga sedang duduk bersila.
“begini pakkk….”
Trimin berusaha untuk mulai menjelaskan duduk permasalahannya.
“hhhhhhhh…., tampaknya gadis di sisimu bukanlah manusia..”
“ooo, itu sih saya sudah tahu pak, terimakasih atas petunjuk bapak sebenarnyaaa..saya…”
“Tampaknya kalian dua sudah melakukan sesuatu yang melanggar aturan langit dan bumi.., sadarlah nak, tidak sepantasnya hal seperti itu terjadi.., ”
“yeeee,koq tahu!!, bapak pernah ngintip saya “begituan” sama Santi ya…”
“abanggg…!!!”
Kontan saja wajah Santi merona, Trimin meringis saat Santi menyikut pinggangnya, sedangkan pak Tua hanya tertawa keras.
“baiklah , saya bersedia membantu kalian “
“Hahhh…!! aduh, bapakkkk, terimakasih, btw dari mana bapak tahu kami membutuhkan pertolongan?? pokoknya two thumb up deh buat bapak, Luv U Pak tua..!!”
“kau jujur sekali anak muda, dan sifatmu polos, aku suka itu..!! ha ha ha” Pak Tua tertawa senang.
“nah siapa namamu gadis muda ?? “
“Saya Santi pak…”
“dan kau pemuda gagah…”
“Saya Trimin Pak, salam kenalllll,”
“nah Santi peganglah tangan kiriku, dan kau Anak muda, apakah kau ingin mengetahui apa yang pernah terjadi dengan kekasihmu ini?? tapi aku ingatkan sebelumnya, apa yang pernah terjadi terhadap Santi adalah masa lalu , dan kau tidak akan pernah dapat merubahnya…”
Trimin mengangguk lalu memegang tangan kanan Pak Tua dan tangannya yang satu lagi memegang tangan Santi, kemudian dengan spontan ia bertanya, terlihat kebingungan melintas di wajahnya yang jauh dari tampan.
“Anu pakk, ngapain kita saling berpegangan tangan begini, kaya mau pacaran aja…, huhhhh ?? !!“
Pak Tua tidak menjawab, bibirnya berkomat kamit, sukma ketiga orang itu seakan terbang tinggi keatas langit kemudian melewati lorong-lorong waktu dan kejadian, menembus kabut misteri yang tebal. Samar-samar Trimin melihat terangnya cahaya, silau sekali..!! Trimin memejamkan mata saat ia membuka mata, kini hanya pak tualah yang bergandengan tangan dengannya.
“Dimana ini pak tua??”
“kita berada di masa dimana Santi pernah hidup…”
“ehh, entu dia, SANTIIIIII…..!!!SANTIII Oiiiiii…!!”
“Dia tidak dapat mendengarmu anak muda…”
Trimin mendadak lesu, bagaimana tidak, Santi tersenyum manis kepada seorang pemuda tampan, keren, gagah, kemudian ia berlari kecil dan memeluk pemuda ganteng itu,”ih leo nakal” keduanya bercanda tawa dengan mesra, seorang laki-laki dan wanita paruh baya memanggil-manggil Santi dan melambaikan tangannya. Santi berteriak keras kegirangan menghampiri
“maa, pahh,kapan kalian pulang? koq gak ngabarin sihh, aku udah kangen banget tau he he he” ia memeluk ibundanya , tiba-tiba ada angin kencang, waktu dan kejadian melaju kencang membawa pak Tua dan Trimin .
Di malam hari, seorang pria mencegat sebuah mobil, posisi orang itu memunggungi Trimin dan Pak Tua hingga mereka kesulitan mengenali siapa orang itu. Wait, sepertinya orang didalam mobil itu adalah orang tua Santi, empat buah mobil mencegat dari depan, kiri, kanan dan belakang. Beberapa orang berwajah sangar memecahkan kaca jendela dan menarik paksa kedua orang tua Santi keluar, dengan kejamnya pra lelaki berwajah sangar menyiksa dan kemudian menghabisi nyawa mereka. Pak tua dan Trimin kembali dibawa melangkah oleh sang waktu berjalan kedepan, suasana pun berganti. Seorang gadis cantik sedang menelepon seseorang dan membuat janji untuk bertemu di suatu tempat, tidak berapa lama Santi keluar dari rumah dan pergi ke sebuah villa yang mewah ia bertemu dengan seorang laki-laki seusia alm ayahnya. Mereka berdua berbicara dengan serius.
“Om, Santi tahu siapa yang sudah membunuh orang tua Santi, tolong Santi om? bantu Santi untuk membalaskan dendam papa dan mama”
“hah ?? masa ?? apa benar kamu sudah tahu siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan kedua orang tuamu, ini tidak dapat dibiarkan, apakah kamu mempunyai bukti-bukti yang kuat…”
“Ada omm, Santi sudah menitipkannya kepada leo…”
“sudah dititipkan semuanya ?? “
“sudah om, sudah semuanya…”
“lalu siapa orang itu ??”
“Orang itu, Om Dimas…., dia ingin menguasai kekayaan orang tua Santi..!!”
Pada saat yang bersamaan pintu ruangan itu terbuka, Santi pucat pasi saat om Dimas melongok dari pintu yang terbuka. Ia mencoba untuk bersikap senormal mungkin, kemudian berbisik pelan.
“sssttt…, ati-ati om, itu om Dimas datang…”
“tenang, ada om disini, kamu ngak usah khawatir”
Om dimas tertawa kemudian berjabat tangan dengan Om Tony.
“oh, Santi rupanya, apa kabar sayangg..”
“baik om..”
Santi menjawab singkat, ingin rasanya ia menampar wajah mesum om Dimas yang sesekali melirik ke arah dadanya. Om Dimas bangkit dan duduk di sebelah Santi, dengan kurang ajar ia menaruh telapak tangannya dilutut Santi dan Om Dimas mengelus bahu gadis cantik itu.
“jangan kurang ajar Omm…!!”
“galak amat..!! kalau kamu nurut , om janji tidak akan menyakiti kamu”
“menyakiti ?? cuihh,maksudnya seperti apa yang telah om perbuat terhadap papa dan mama ??bajingan Plakkkkkk…”
Santi tidak dapat membendung kemarahannya saat tangan om Dimas mengelus pahanya, telapak tangannya menampar wajah Om Dimas. Santi berseru kaget saat om Tony ikut menyerbu.
“Auhh, Apa-apaan ini, Ommm..!!awww”
Di suatu kesempatan Santi berhasil meloloskan diri, Om Dimas dan Om Tony mengejar gadis itu. Seseorang muncul didepan pintu, Santi berteriak meminta tolong kepada orang itu, oh kekasihnya..!!, cintanya pasti datang untuk menyelamatkan dirinya…!! LEO..!!
“Leooo, Toloooonggggg… Aduhhhhh, Leooo ??”
Ohhh..!! Apa yang terjadi ?? !! Orang yang dicintainya malah mendorong tubuhnya ke belakang hingga tertangkap oleh Om Dimas dan Om Tony, gairahsex.com tidak ada lagi senyum di wajah Leo, tidak ada lagi senyum hangatnya..!! hanya seringai licik yang membuat Santi ketakutan dan bimbang, apakah benar orang yang berdiri di hadapannya ini adalah Leo sang kekasih ??
“Hai Leoo, bagaimana ?? “
“ini Omm, semuanya disini..”
“Leoo, apa – apaan ini ??, mengapa ?? kamu ??Ohh Tidak, Leoooooooo, TOLOOOOONGGGG…!!LEOO TOLOONGG AKUUUU…, LEOOOO TOLOOONGGG…!!!” Santi berteriak-teriak memanggil nama sang kekasih
Om Dimas memanggul tubuhnya yang meronta-ronta. Tangan Santi berusaha menggapai memohon pertolongan, ia masih sempat melihat Om Tony memberikan sebuah koper hitam besar dan ia berjabat tangan dengan Leo, Santi menjerit keras memanggil-manggil nama kekasihnya, gadis itu semakin ketakutan saat Om Tony ikut bergabung. Sebuah pesta liar akan segera berlangsung.
“Anjing , Oiii, lu berdua, lepasin Santiii, Pakk, Ayo Pak kita tolongin..!!”
“Kita tidak dapat merubah masa lalu nak, semuanya telah terjadi..”
“Nggak peduliiii!! Lepasin Saya Pak Tua, Lepasinn, SANTIII…, BAJINGAN LU BERDUA, KALAU BERANI LAWAN GUA NIHHH…!!LAWAN GUA KEPARATTT…!! JANGANNNN…..SAKITI DIAAA!!”
Trimin Smith berontak berusaha melepaskan tangannya dari genggaman pak Tua, namun bagaimanapun kuatnya ia mengerahkan kemampuan, pegangannya tidak dapat terlepas. Trimin dapat melihat dengan sejelas-jelasnya saat kedua lelaki separuh baya itu menyakiti Santi, menembus setiap lubang di tubuh moleknya dengan batang-batang penis mereka. Trimin menjerit, mencaci, memaki hingga tubuhnya yang kurus berkeringat. Seluruh tenaganya terkuras untuk melepaskan diri dari genggaman pak Tua. Akhirnya kekejaman itupun berakhir, tubuh Santi terkulai tanpa daya, selemas tubuh Trimin bersimpuh dengan pergelangan tangan yang terangkat ke atas, dipegang kuat oleh Pak Tua. Om Dimas dan Om Tony bangkit dan tersenyum puas, om Dimas membuka jendela ia berteriak keras memanggil-manggil dari balik jendela.
“WHUAAAWW..!! Apa-apaan ini, ANJING LU PADA, BANGSATT..!! BANGSATTTTTT……!!!, LEPASKAN DIAA, LEPASKANNNN…, ANJINGGGGG..!! BEDEBAH KALIANNN, MAKLUKK DURJANA, KEPARATTTTT..!!!” Trimin berteriak-teriak keras saat wajah-wajah sangar bermunculan dan berebut naik ke atas ranjang
Tubuh Santi yang lemas menjadi “mainan” yang mengasikkan bagi orang-orang itu. Trimin berontak dan menangis, ia menutup matanya rapat-rapat, tidak sanggup lagi menyaksikan tubuh Santi yang terguncang hebat. Trimin menangis meraung – raung. Kabut tebal menggulung, membawa mereka ke masa sekarang. Santi tertunduk menatap lantai, Trimin menangis dengan hati pedih, pak Tua hanya menghela nafas panjang, ada air mata yang terselip di sudut matanya yang sudah keriput.
“HU HU HU HU, keparattt..!!, bajingan…mereka semua!!”
Trimin memeluk Santi, bibir tebalnya tak pernah berhenti mencaci dan memaki, sebuah tabir misteri membuatnya tersadar. Betapa mengerikannya kejadian yang pernah dialami oleh Santi.
“malang benar nasibmu nak, sekarang kalian berdua beristirahat, besok malam bapak akan mulai membantu kalian berdua..”
Malam itu Trimin Smith memeluk tubuh Santi erat-erat, bukan karena nafsu, hanya cinta dan perasaan ingin melindungi gadis itu sajalah yang ada dihatinya. Malam berganti siang dan kemudian sang waktu berlari menghampiri tengah malam, jam 12 malam teng. Trimin , Santi dan Pak Tua berdiri di bawah kerlip-kerlip bintang. Pak tua mengeluarkan sebuah batu bertuah dan menjelaskan proses ritual kepada Trimin .
“aha ha ha ha, itu mah gampang atuh pak tua, tinggal jalan lurus dan basahi batu ini dengan air dari telaga itu, kecill, sini batunya…” Trimin ngakak terbahak.
“Jangan takabur anak muda, ada rintangan di setiap langkah kakimu, setiap langkah akan semakin berat, bahkan nyawa dapat menjadi taruhannya, ”
Trimin mengangguk, Santi menatap Trimin dengan khawatir.
“Jangan takut, saya pasti bisa…!!”
Trimin bersiap dan mulai mengambil langkah, satu langkah, dua langkah, tidak ada yang terjadi. Pada langkah yang ke empat, tiba-tiba ia merasakan sakit luar biasa, ia menekuk wajahnya ke bawah. Aduh oww, akhh, Trimin melangkah dan terus melangkah di atas duri tajam, pada langkah ke lima, ada sesuatu yang terbang, berambut panjang dan berwajah mengerikan. Trimin terus maju dan maju, pada langkah keenam puluhan makhluk seram menghalangi jalannya, dan ia terus berjalan dengan hati miris, entah berapa rintangan dan cobaan yang dihadapinya dan kini langkah terakhir. Sesosok makhluk tinggi besar bercula muncul dari telaga, bau busuk membuat Trimin terbatuk-batuk, Huekk… Uhukkk Huekk, uhuoookkk… .
“Permisi, uhukk, minta dikit airnya yakk…”
“boleh, tapi berikan dulu batang penismu ..!!”
“hahh ?? “
Trimin menimbang-nimbang sesaat, penis ?? waduh !!!
“baiklah, Ambil..!!”
Trimin memajukan selangkangannya dan CRASS., ia melolong kesakitan, Santi berteriak ngeri saat tangan makhluk besar itu membetot sesuatu di selangkangan Trimin . Tubuh kurusnya roboh seketika, ia merayap dengan sengsara sambil berusaha menggapaikan tangannya untuk menciduk air telaga, dan akhirnya ia berhasil membasuhkannya pada batu bertuah. Sebuah sinar yang keluar dari batu bertuah menyilaukan mata si dower dan ia pun jatuh pingsan. Semuanya terasa gelap, selanjutnya….., sayup-sayup Trimin mendengar suara Santi, perlahan ia membuka matanya.
“banggg.. bang Trimin , sadar bangg, sadar….”
“Euhh, heuuhhhh.., haduhhh, abis dah si otong.., ehhh !!”
Trimin meraba benda di selangkangannya, loh koqq masih ada ??, bukannya tadi udah lepas sampe ke biji-bijinya ?? antara percaya dan tidak Trimin mengintip ke balik sarung. Ia menoleh ke arah Santi yang tertawa kecil kemudian menoleh ke arah pak Tua yang segera menjelaskan. Trimin mengangguk –angguk mendengarkan penjelasan dari pak Tua, bahkan menurut pak tua, sebenarnya dahulu Santi sudah berhasil membalaskan dendamnya kepada Leo, Om Dimas, dan para lelaki berwajah sangar, namun ia gagal saat hendak membalas dendam kepada om Tony karena Om Tony meminta bantuan dari orang pintar yang akhirnya membuat Santi menjadi lupa akan jati dirinya. Dari orang pintar itu pulalah Om Tony memiliki sebuah cincin yang melindunginya dari aksi balas dendam Santi.
“Ngehe he he he, ternyata yang tadi itu cuma khayalan doang ya pak ??”
“Bukan khayalan nak, semua yang kau alami adalah yang sesungguhnya, namun batu bertuah sudah merubah kenyataan apa yang terjadi pada dirimu sebagai khayalan semata, kalau kau tidak sempat membasuh batu bertuah itu dengan air telaga sebelum jatuh pingsan maka semuanya akan menjadi kenyataan seutuhnya.”
“Jadi , kalau begitu, titit saya juga bisa ilang beneran ??”
Trimin mendelik kemudian kembali jatuh pingsan saat pak tua mengangguk.
“Yah, Abang, pingsan lagi deh.@_@..!!!”
Santi menggaruk-garuk kepala dan mengeluh, pak Tua tertawa lepas. Akhirnya ketiga hari kemudian setelah Trimin pulih, gairahsex.com mereka berdua memohon diri pada pak tua. Pak tua meremas batu bertuah hingga hancur seperti pasir halus dan meniupkannya ke tubuh Santi. Sebelum mereka berlalu pak Tua mengingatkan agar Santi berhati-hati terhadap keampuhan cincin di tangan Om Tony, kalau bisa Pak Tua menganjurkan untuk merampas cincin itu.
*************************
Di kantor persatpaman,
Trimin menghadap atasannya dikantor.
“saya siap kembali bertugas pak..!!”
“bagus..!! bagusss.!! Nahh gitu.., harus semangat..!!”
Trimin menoleh ke kiri dan kanan, ia memakai baju tebal untuk menutupi tubuhnya yang langsing sehingga kelihatan agak gemuk, juga sebuah topeng untuk menutupi wajahnya, hanya matanya sajalah yang kelihatan. Kemudian saat keadaan aman ia memanjat dan melompati pagar, bibirnya meruncing saat sebuah pintu yang terkunci menghalangi jalannya. Santi tersenyum dan mengibaskan telapak tangannya ke arah pintu dan pintu itu pun terbuka. Trimin masuk dan menutup pintu dengan perlahan. Ia mendengar suara di dalam sebuah kamar, dengan sekali tendang Trimin mendobrak masuk, BRAKKKK….!!
“awwwwww….!!”
“Wahhh ?? !! alamakkk…!!”
Mata Trimin melotot, Novia yang baru mandi hanya berbalutkan selembar handuk, kini handuk itu terlepas jatuh ke atas lantai saat Novia melihat sosok lain yang melayang di atas belakang Trimin . Begitu mengerikan!! Si jelita mengeluh pelan kemudian tubuhnya terkulai lemas, pingsan dengan posisi kedua kaki sedikit mengangkang.
“Wowwww !!! “
Kontan Trimin berseru keras, ia menatap tak berkedip
“Aduhh..!! “
Ia baru tersadar saat sebuah cubitan mampir di pinggangnya.
“ngeliatin apa sih bang ??”
“Ehh, enggakk, enggakk…liat apa apa koq “
Santi mencibir ke arah Trimin kemudian jari telunjuknya menunjuk ke atas ranjang. Tubuh Novia melayang dan jatuh perlahan di atas sebuah ranjang empuk, Santi menarik tangan Trimin yang sedang terpesona.
“sepertinya, eumm, kamar itu bukan kamar Om Tony, tapi ayo kita periksa lagi kamar yang tadi, mungkin ada petunjuknya…”
“nihhh petunjuknya..!!”
Santi menempelkan tinjunya di depan muka Trimin .
“he he he, cemburu ya..”
“Siapa yang cemburu ..!!”
Trimin buru-buru mengikuti Santi yang melayang.
“DUKK..!! Aduhhhh….T_T”
Saking konsentrasi, Trimin ikut menembus dinding, ia jatuh kebelakang dengan kepala benjut,
“ih Abang norak..!!masa mau ikut-ikutan nembus dinding..” Santi buru-buru membantu Trimin berdiri.
“Coba kalau abang kaya Santi, kan enak tuh bisa nembus nembus segala..”
“emang Bang Trimin pengen jadi seperti Santi..”
“Iya, Ehh enggak-enggak..!! Abang masih betah hidup say.!!”
Santi tersenyum, Trimin mengikuti Santi dan berhenti di sebuah kamar. Dengan hati-hati Trimin membuka kamar itu, seorang laki-laki tengah tidur pulas di atas sebuah ranjang. Dengan berjingjit jingjit Trimin mendekati laki-laki itu, tangannya melepaskan sebuah cincin berwarna merah delima yang tidak pernah lepas dari jari laki-laki itu. Om Tony terbangun.
“heii, siapa kamu, kemarikan cincin itu…”
“eitt, nggak kena… “
Trimin mundur ke belakang, menghindari Om Tony yang hendak mengejar, ekor mata Om Tony menangkap sosok lain, sosok yang membuat matanya mendelik , jantungnya berdetak cepat dan keras, ia gemetar menyebut sebuah nama.
“s-s-Santi..,S-Setannnn…!!Aaaaaa…!! Toloonggg…!!”
Om Tony berlari keluar kamar, Trimin mengejar dengan geram. Saat Trimin menerkam, om Tony berkelit. Si dower jatuh nyungsep menyusuri anak tangga, bibirnya mencium lantai, ia mengeluh saat om Tony menginjak bokongnya. Sebelum pingsan Trimin sempat melihat sosok Santi berkelebat mengejar Om Tony, terdengar suara jeritan dan kain yang disobek, bekas-bekas cakaran membuat lukisan berdarah di sekujur tubuh bandot tua itu. Aneh, walaupun Om Tony menjerit, tidak ada sedikitpun suaranya yang terdengar di telinga orang biasa, dinding kabut seakan menelan tubuh Om Tony dan membawanya ke suatu tempat. Om Tony mengucapkan jampi-jampi yang diajarkan, untuk sesaat tubuh Santi seperti limbung dibalut dan diserang sebuah kekuatan maha dahsyat namun perlahan butiran lembut batu bertuah bersinar melindungi tubuh Santi. Om Tony tergagap, ia mundur ketakutan sambil mengemis memohon ampunan.
“Ampuni Om Santi, Om Khilaf…., Amphunnnn…”
“hi hi hi hi hi hi, mau kemana ommmmmmm….??”
“Kasihani Novia S-Santi, jika om tidak ada di sisinya, siapa yang akan melindungi dia, Om mohonnnn ampuuuunnnnnn….”
“Ampun ?? hi hi hi hi, ampun kenapa ommm ??”
“Om memang bersalah, pada orang tuamu, juga kepadamu, tapi tolonggg, ampunilah nyawa om, Ampunnnnnn…, kasihani Novia , kasihanilah anak omm, yang sebatang kara kalau om tiada.., ampunnnnnn Santiii, AMPUUNNN..!!”
“Hi hi hi, hi hi hi hi hi hi hi, minta ampunlah di neraka, Bajingan.!!”
“ARRRRGG..ARRRRRRR>..!! AAAAAAGGGGHHHH…!!” Om Tony menjerit saat kawat berduri menggulung meliliti tubuhnya yang menggeliat-geliat menahan rasa sakit.
Terdengar suara lolongan Om Tony saat ujung kawat berduri itu menembus liang anus dan lubang kencingnya, entah bagaimana caranya ujung kawat berduri itu terus membelah mencari jalan memenuhi perutnya yang buncit, suara mengikik terdengar semakin keras mengiringi lolong dan erang kesakitan Om Tony yang semakin lemah.
****************************
Bagaimanakan Nasib Trimin Smith ??
“euh, mmmhh, haduhh…” Trimin mengedip-ngedipkan mata
Ia dibangunkan dengan cara yang paling enak, ada benda kenyal hangat yang mendesak-desak punggungnya, seseorang terus mendesah dan menolak, eh tunggu dulu, mendesah ?? menolak ?? tubuh Trimin terbalik dengan sendirinya, wajahnya berhadapan dengan wajah seorang gadis cantik, buah dada gadis itu menempel erat di dadanya yang berdetak kencang. OMG..!! Si jelita Novia menindih tubuh si dower..!!
“ihhh, aduh, nggak mau, ahh enggak.. ohh kenapa ini ??“
“ehh Non Novia ?? lagi ngapain ?? henthiikann aduhh enaknya, Non Novia lagi ngapain sih ??”
“nggak tahu bangg, tubuh dan tangan saya bergerak sendiri..”
“bergerak sendiri ?? ,ihh, jangan pegang-pegang atuh, saya malu..non Novia jangan lakukan itu, ahhhhhhhhh, wedewwwww…, wawwww”
Kepala Novia merosot ke bawah, kedua tangannya memegangi batang Trimin yang mengeras dan lidahnya menjilat-jilat buah zakarnya. Novia terus mendesah dan menolak, Trimin bertahan mati-matian agar batangnya tidak berdiri.
“adu-duh kenapa ini ihh, sllckckk, ckk ,ckk, jijikk ammmhh mmmhhhh…, nghaakkk mauu, emmmhhh mhhhhh.. ck ck ckk. Auhhh bauuuu.!!”
“nonn Novia aaaa, jangannnnnn, awww, yeahhh, busettt, enak amatttt”
Novia mengeluhkan bau aneh yang tercium pada batang di selangkangan Trimin . Sementara Trimin berseru keras keenakan ,tubuhnya kaku tidak dapat bergerak, berbeda dengan tubuh Novia yang bebas bergerak walaupun ia tidak menginginkannya. Novia menjerit kecil saat batang Trimin menegang dan mengetuk dahinya, batang yang panjang, besar berisi, kini tegak kokoh membuat Novia terpana. Tangannya bergerak mengusap-ngusap kepala penis Trimin , mulutnya naik ke atas kepala penis Trimin , mulutnya mengemut-ngemut loli besar di selangkangan laki-laki itu.
“E-ehh, Mm-mmmhh, Nyoott Nyoott Mmmmmm”
“Oawww, V-Novia a, aduhhh akkkhh,”
Trimin merem melek menikmati sepongan Novia , habis sudah batang Trimin dijilat dan diemut oleh Novia si jelita. Novia bertambah panik saat vaginanya naik dan mengelus-ngelus di sepanjang batang penis Trimin .Cerpen Sex
“toloooooongg..!! ihh geliiii, ngak mau,, ahh aduhhh”
“s-sudah Novia , abang mohon, jangan diperkosaaaaa, kasihanilah bang Trimin ini, ouh, Ohhh Yearrrhhh..!!”
“Novia juga nggak sudi memperkosa bang Trimin ..!!, tapi i-ini, ihh , Novia nggak bisa berhenti bang, aduhhhh, bagaimana ini ahhhh, ihhh geliii, nikmatnyaaa aww”
Vagina Novia yang becek menggesek-gesek batang penis Trimin , kemudian menggesek dan mendesak, perut, dada dan akhirnya naik ke atas wajah Trimin . Mata Trimin memelototi kemolekan wilayah si jelita yang terintim. Novia mendesak-desakkan vaginanya kewajah si dower yang menarik nafas dan mengendus dalam-dalam aroma vagina Novia .
“hauff, nyefffhh, ouhh, wanginyaa, ufffhhh…”
“bang jangan diendus-endus gitu, akhhh, Novia nggak mau bang, aduh bang Trimin ..!! jangan dilihat, jangann, ngak mauu, , V-Novia malu, ahh abanggg..”
“aduhhh, ini, itu, koq deket banget ya, mana wangi lagi merangsang, hmaafffhhhh…” bibir vagina Novia membekap mulut Trimin dan menawarkannya sejuta rasa yang pasti sulit untuk ditolak oleh laki-laki manapun. Dengan rakus Trimin mengunyah vagina si jelita yang memekik keenakan. Lelehan – lelehan peluh membuat gairah keduanya semakin meledak-ledak.
“e-eh, aduh banggg, gimana ini ??!! “
“Hahh ?? !! Waduhhh..!!”
Keduanya berseru terkejut, kini bibir vagina Novia berhadapan dengan batang besar Trimin , saling merangsek dan menyerang, tubuh Novia mengerjat saat kepala penis Trimin mulai menyusup memasuki liang sempitnya yang masih perawan.
“banggg, jangan dimasukin aduhh…”
“ngahahh, memeknya jangan dith-dituh-runin,..”
“BANG TRIMIN RR..!! Brrrttt. Brrr brrrttt,, bruesssshhh.. OWWW”
“Owww Yessshhh ahhhhhhh, Novia aaaa…, nikmattttttt, ahhhh”
Selangkangan Novia bergerak turun naik di atas selangkangan Trimin , bibir vaginanya terlipat keluar masuk saat batang besar Trimin membelah-belah vaginanya.
“uhhh, ampunn besar amattt!!, aduh ngiluu, aaa!! pelan-bangg , pelann”
“yang bergerak bukan bangg Trimin , engehh, Novia yang lagi ger-hak..”
Memang benar ucapan si dower, pinggul Novia bergerak lincah dan bergoyang, sementara Trimin menjadi korban keliaran Novia . Mata Trimin liar menatap buntalan susu Novia yang melompat turun naik dengan indah.
“nnnnhhh, ahhhh, enakkkk…crrrett cretttt..crrreett”
Trimin merasakan batang kemaluannya diremas-remas dengan kuat oleh liang sempit milik Novia . Vagina Novia terasa menghangat, cairan kenikmatan si jelita mengguyur batang penis si bibir tebal. Novia bertatapan dengan Trimin , tubuhnya yang mulus menggeliut indah, pinggulnya bergerak turun naik serasi dengan geliutan tubuhnya yang molek. Berkali-kali Novia mencapai puncak kenikmatan, batang besar Trimin smith pun semakin lancar keluar masuk menikmati belahan vaginanya.
“pofffhhh,,”
Keduanya mendesah panjang seperti mengalami kekecewaan yang dalam saat kemaluan keduanya dipisahkan. Novia merintih saat lubang duburnya ingin ikut bermain, ia memejamkan matanya rapat-rapat saat batang besar Trimin mendesak liang anusnya. Bibirnya yang mungil ternganga oleh rasa sakit.
“aduh bangg, aduhh, sakiii..ttt, sakit banggg…!!”
“Oahhhhh, adawwww,, ahhh, Novia aaaa…,boolnya enakkkhhhhh”
Novia sibuk menahan rasa sakit yang menggigit sedangkan Trimin sibuk menahan rasa nikmat yang tak tertahankan. Novia mengerang dan Trimin meringis, anus Novia melompat – lompat pada batang Trimin , keliaran dan kecantikan Novia membelengu tubuh pria kurus yang berada di bawahnya, sesekali vaginanya mengambil alih batang Trimin kemudian kembali digeser oleh permainan liang anusnya yang peret bukan main.
“crreettt… crettt. Ungghhhh.., Bang Trimin rrrr…”
“ohhh V-Novia aaa…,”
Menjelang subuh jam 3 subuh, barulah keduanya menjerit bersamaan. Tidak ada lagi gerak yang tersisa. Tubuh mulus Novia terlentang ditindih oleh tubuh Trimin , si dower, mencoba bergerak. Kedua tangannya memeluk tubuh Novia yang tersenyum puas dalam tidurnya, bed cover digerakkan oleh sesuatu yang tak terlihat meneduhi tubuh keduanya yang masih basah berkeringat.
“ahh, dimana ini ??waw, cegluk cegluk.., oh indahnya susu..”
teriknya sinar matahari pagi, menyadarkan Trimin , kuping hidungnya kembang kempis mengendus harumnya tubuh seorang wanita yang tidur terlentang di sampingnya. Aroma yang lembut nan menggairahkan, tangan Trimin mendaki puncak gunung putih di dada Novia kemudian mulai meremas-remas payudaranya. Lama kelamaan bukan hanya tangan Trimin yang yang naik, bibir tebalnya ikut naik dan mengenyot-ngenyot puncak buah ranum milik Novia . Kerakusan Trimin tentu saja mengganggu Novia yang sedang tidur, perlahan kedua mata Novia mengerjap-ngerjap, ia meringis terkejut merasakan rasa nikmat saat Trimin mengemut-ngemut payudaranya. Tangan kiri Novia memeluk leher si dower sementara tangan kanannya menekankan belakang kepala Trimin agar semakin terbenam pada belahan dadanya.
“bang Trimin rr.. ohhhh…”
Novia mengangkangkan kedua kakinya, memberi jalan untuk Trimin yang naik ke atas tubuhnya. Ia memekik kecil, Trimin begitu liar menggeluti payudaranya, mencumbui lehernya dan memangut-mangut bibirnya yang mungil, merah bak buah delima.cerita sex
“emmh emmhhh abangg, ahh, bang Trimin rr…”
“Novia aa, aduh wanginya…”
“JREBBB…!!”
“aduh bangg, pelan-pelannn…”
“eh iya, maaf abang terlalu nafsu, sakit ??”
“emmm, enak bang…”
“nahh gimana, kalau diginiin tambah enak ??”Cerpen Sex
Novia mengangguk dengan wajah merona, ia memalingkan wajahnya ke arah lain. Si jelita tidak sanggup bertatapan mata dengan Trimin yang sedang memompakan batang penisnya dengan lembut, tubuhnya terdesak-desak di bawah tubuh Trimin . Gerakan pinggul Trimin semakin liar, Novia merintih dan merengek keras. Tubuh molek Novia melenting oleh rasa nikmat saat liang vaginanya berdenyutan. Berkali-kali Trimin menggempurnya hingga kelojotan, ia menunggingkan tubuh Novia , dengan satu sodokan ia melesakkan batang penisnya membelah liang vagina Novia .
“PLOKK PLOKK PLOKK..”
Semakin keras suara itu terdengar, semakin keras pula tubuh Novia tersungkur ke depan. Dengan gagah Trimin menungangi Novia dari belakang, ia berkuda di atas kemolekan dan kemulusan tubuh Novia yang berpeluh, sama seperti dirinya yang berkeringat. Jerit dan rintihan Novia memenuhi ruangan kamar yang mewah, boneka berbagai ukuran ikut menonton panasnya pergumulan dua anak manusia yang tengah asik mereguk kenikmatan, dan tampak dengan sangat jelas sekali si jelita kewalahan digempur oleh sodokan-sodokan batang Trimin , berbagai macam gayapun dipraktekkan olehnya.cerita dewasa
“emmhh, aduh bangg aduhhh, nikmatnyaaaa. Ahhhhh”
Mendengar suara desahan Novia , Trimin semakin garang memacu batang penisnya. Posisi Novia tidur menyamping dengan kaki kiri ditopang oleh tangan Trimin , penis besar Trimin menggarap liang senggama Novia yang babak belur dipompa oleh batang besar itu. Novia menjerit kecil menahan nikmatnya surga dunia, cairan vaginanya kembali meledak dengan nikmat namun Trimin belum puas, diganjalnya bokong Novia dengan sebuah guling kemudian mulut Trimin mendekati belahan vagina Novia , dikecupinya vagina si jelita yang merintih. Bibir tebal Trimin menyumbat bibir vagina Novia dan mengenyot cairan klimaksnya hingga kering.cerita mesum
“Srrrupphhh Slllrrruuuphhhhh”
Trimin membuka belahan bibir vagina Novia , lidahnya menyeruak masuk menggelitiki kelentit Novia yang menonjol dan menggaruki daging yang bergerinjul – gerinjul di dalam vagina itu. Novia membuka kedua kakinya melebar menikmati aksi bibir Trimin yang mengecup dan jilatan lidahnya yang menggaruk – garuk mengantarkan kenikmatan.cerita bokep
Tubuh Novia menggelepar, si dower semakin aktif menjilat dan mengenyot lelehan-lelehan lendir kewanitaan Novia yang membanjir hingga akhirnya Novia merintih saat mengalami sensasi nikmat puncak klimaks.cerita ngentot
“Crrrrutttt.. cruttttt….ahhhhhhhh.”
“Slllrrrpp sllllrrrrruuphhhh.. nyem sssllllkkk ck ck slrrrupphhhh”
“Jrebbb Jrebbb.. Jrebbbb…, bleesshh JREBBB…!!”
Trimin mengangkangkan kaki Novia ke atas hingga mirip huruf depan yang membentuk nama si jelita. Dengan bernafsu Trimin kembali menjebloskan batang besarnya mengaduk-ngaduk celah vagina Novia , desah dan rintihan tertahan si jelita mewarnai sodokan – sodokan liar Trimin . Batang besar di selangkangan Trimin yang terayun membawa Novia berkali-kali ke puncak orgasme hingga akhirnya mereka mengeluh bersamaan. Keduanya saling berpelukan erat, Trimin menusukkan batangnya kuat kuat. Novia menyambut dengan mengangkat vaginanya ke atas, tangan Trimin membelit tubuh Novia yang berpeluh.cerita seks
“Pefffh clepphh clepphh pefffhhh Slepphhhh”
“unnnnhhhh crrutt crutttt.. crutttt…”
“Ooo-HOKK. Novia aaa, Crrotttt crotttttttt….”
Novia melotot hampir tak percaya, dua menit yang lalu batang Trimin menciut di dalam vaginanya. Kini sesuatu berkedutan, membengkak dan memanjang di dalam sana. Novia mengeluh merasakan liang sempitnya kembali penuh disesaki batang penis Trimin . Berkali-kali tubuhnya melenting keenakan saat vaginanya disodok-sodok oleh Trimin yang tersenyum saat Novia nyengir menahan rasa nikmat.kisah sex
“Ohhh, Bang Trimin rr, kuat amat sichh.., ennhhh ahhh”
“Pofffhhh…”
“Ahhh….”
Gadis jelita itu mendesah kecewa saat Trimin menarik batangnya. Matanya menatap tajam pada batang Trimin yang mengangkangi wajahnya. Dengan malu malu, Novia melumat ujung penis Trimin yang berlendir, kekecewaan Novia terobati saat ia mengulum permen stick yang panjang dan besar di selangkangan Trimin .kisah seks
“wahhh,!! Diam diam Novia ternyata pinter nyepong..!! he he he” Trimin memuji hisapan mulut Novia
Tubuhnya bergidik menahan nikmatnya kuluman mulut si jelita yang sedang asik menyusu di batang miliknya. Nafsu birahi Trimin meledak dahsyat saat menengok ke bawah, seorang gadis berwajah jelita berusaha menelan batang penisnya. Trimin turut membantu dengan menekankan batangnya ke bawah hingga menembus kerongkongan si jelita. Trimin buru-buru menarik batangnya saat melihat Novia mengernyit karena kesulitan bernafas. Novia tertunduk malu saat Trimin menariknya berdiri di sisi ranjang, mata Trimin merayapi kemolekan tubuh Novia yang tampak indah dihiasi peluhnya yang membanjir. Nafas Novia tersendat saat Trimin mencubit putting susunya yang mengeras akibat terangsang. Trimin tersenyum dikulum melihat Novia yang resah dan salah tingkah, wajah Novia merona merah saat Trimin berjongkok di hadapan vaginanya, tangan Novia menutupi keindahan vaginanya.
“jangan diliatin bang, saya malu…”
“loh koq malu, kita kan sudah begituan, masa masih malu sih,”
Trimin menarik pergelangan tangan Novia agar dapat menikmati pemandangan terindah di selangkangan si gadis. Mata Trimin melotot menatap bibir vagina Novia yang memar kemerahan, cairan vagina melelehi paha mulusnya bagian dalam. Dengan sukarela Trimin membersihkan cairan lengket yang meleleh itu kemudian mengambil posisi di belakang tubuh Novia dan mendesakkan gadis itu ke lemari kemudian menyelipkan batangnya di antara buah pantat Novia , ujung penis Trimin menekan kerutan anus Novia .
“Pelanhh, plannnn Bangggg, nnnnhhh…, aduh-adu-duh-duh , AWWW…!!”
Trimin menembakkan batangnya mengait kerutan anus Novia , tangannya menahan pinggul Novia yang turun kemudian ia menekankan batangnya pada kerutan otot anus Novia . Pinggul Trimin berkutat kuat berusaha mengamblaskan batang miliknya sedalam mungkin ke dalam liang sempit itu. Perlahan seiring terbenamnya batang besar itu, selangkangan Trimin mendesak buah pantat Novia yang bulat empuk.
“Pelan banggg, pelannnhhh, ennnnnhhh…”
Sambil menusuki liang anus Novia , kedua tangan Trimin menyangga bagian bawah buntalan payudara si jelita. Dengan lembut Trimin meremas-remas susu Novia , pinggang Novia melenting lenting ke belakang saat anusnya dirojok-rojok oleh Trimin .
“Oh Novia aa, enak bangethh…”
“A-aaaAbanggg, Ohh Abanggg.. Akhhh Bang Trimin rr”
Tangan kiri Trimin merayap ke bawah mencari secuil daging mungil yang terselip di antara belahan bibir vagina Novia . Tangan kanannya meremas dan memilin pentil susu Novia yang runcing mengeras, bibir tebalnya mengecupi leher gadis itu sementara batangnya bergerak semakin liar merojok-rojok anus Novia . Suara rintihan sijelita semakin sering terdengar, Trimin begitu lihai menggelandangnya menuju gawang kenikmatan hingga suatu saat seiring dengan lesatan batang penis Trimin yang menusuk kuat liang anusnya.
“awwwww..!! crru crrrtt crrutttt…” Novia memekik kecil, sekujur tubuhnya seakan dialiri oleh sengatan-sengatan arus listrik yang terasa nikmat, butiran peluh yang mengucur terasa menggelitik pun turut menambah rasa nikmat yang dirasakan oleh Novia . Ujung kaki Novia terjingjit-jingjit saat berkali-kali liang anusnya terangkat ke atas ditusuk oleh batang Trimin . Si jelita pasrah seutuhnya menikmati sodokan-sodokan maut Trimin , payudaranya semakin membuntal indah pertanda pemiliknya tengah terangsang hebat.
“sudah banggg, Novia capek, uhhhh, duh bang Trimin , nggak ada puasnya..”
“abis Novia cantik sich, bikin titit Bang Trimin berdiri terus he he..”
Novia mengeluh saat Trimin mendudukkannya di atas lemari buffet yang tingginya sejajar dengan pinggangnya. Novia membusungkan payudaranya saat mulut Trimin mengejar buah ranum itu.
“ouhh, sedot banggg, sedottthh, ahh enakkkk…”
Tangan Novia membelai –belai belakang kepala Trimin yang tengah asik menyusu di dadanya. Sesekali Novia dan Trimin menahan nafas saat mendengar suara langkah – langkah kaki yang mendekat kemudian menjauh. Nafsu Trimin dan Novia menggelegak di tengah rasa cemas kalau-kalau perbuatan terlarang itu sampai ketahuan. Suasana yang kembali hening seolah menjadi lampu hijau bagi Trimin untuk kembali mencumbui buntalan payudara Novia . Mulutnya melumat dan mengecupi buntalan payudara Novia bagian kanan tanpa ada satu incipun yang terlewati, susu Novia sebelah kanan basah oleh keringat bercampur liur Trimin . Setelah puas menggeluti payudara bagian kanan kini Trimin memindahkan serangannya mengemut-ngemut susu Novia bagian kiri. Novia hampir tidak sanggup menahan pekikannya saat lidah Trimin menggeliat liar menggelitiki putting susunya yang keras meruncing.
“ahhhh, hssssshhhh…” Novia mendesis sambil mengangkang lebar, wajahnya tampak renyah saat helm Trimin menggesek-gesek belahan vaginanya, mirip seperti sedang menggesek kartu kredit, Trimin menusuk sedikit kemudian mencabut kembali batangnya , Novia merengut.
“ihh Abang, jangan dimainin kaya gitu dong,”
“abis harus digimanain ?”
Novia terdiam dan tertunduk malu. Trimin smith mengecup bibir Novia yang merekah saat si jelita mengambil nafas, ditariknya lengan Novia berdiri di tengah ruangan. Kemudian Trimin mengambil posisi duduk di pinggiran ranjang sambil memangku Novia dan menempelkan kepala penisnya pada belahan vagina gadis itu, diamblaskannya sebatas leher penis.
“nahh, nyangkut deh he he he..”
“Masukin bang!”
“loh koq minta dimasukin sih, kan udah masuk”
“ehh, emmm, maksudh Novia aa, emmm, itu..”
“lebih dalem maksudnya ??”
Novia mengangguk dan Trimin tersenyum.
“tinggal diturunin aja memeknya, masukin sendiri, ayo..coba, Novia pasti bisa..”
Trimin mulai mengarahkan Novia agar belajar “bermain”, nafsu bercampur malu, seperti itulah perasaan yang dirasakan oleh Novia . Trimin terus membujuknya menawarkan secangkir cawan kenikmatan, beranikah Novia untuk mereguk secangkir cawan kenikmatan yang disodorkan oleh Trimin ? karena Novia tidak bergerak, Trimin memutuskan untuk mulai membantunya, tangan Trimin mencekal pinggang Novia kemudian menarik pinggang gadis itu ke bawah. Wajah jelita Novia terangkat ke atas saat bibir vaginanya turun menyusuri batang Trimin yang besar dan panjang.Cerpen Sex
“abanggg, aaaaaahhhh,a hhhhhh, nnnhh ahhhhhh”
Tangan Novia berpegangan pada pundak Trimin , dengan susah payah ia menyembunyikan batang besar itu di dalam kepitan liang vaginanya,
Dengan sabar Trimin membimbing Novia , ditopangnya pinggang dan pungung Novia yang melenting-lenting kebelakang saat gadis cantik itu belajar untuk menaik turunkan pinggulnya. Si jelita semakin berani mereguk secangkir cawan kenikmatan, pinggulnya bergerak dengan cepat naik turun kemudian bergoyang ke kiri ke kanan. Terkadang ia memadukan gerakannya dengan mengayak penis besar Trimin di dalam liang vaginanya. Tubuh Novia duduk melompat-lompat di pangkuan Trimin sementara batang lidahnya terjulur keluar menyambut lidah Trimin . Rasa nikmat semakin terasa saat dua batang lidah saling mengait dan bergelut, kecupan , hisapan dan kuluman turut meramaikan suasana erotis di dalam kamar Novia .
“Ceefffhhh,, plepppphh Pefffhhhh…”
Vagina Novia berdecak keras saat gadis itu menaik turunkan pinggulnya, Trimin merengkuh tubuh Novia saat si jelita seperti terperanjat disengat arus listrik kenikmatan. Nafas Novia terputus-putus dan tubuh moleknya terkulai lemas, Trimin membaringkan tubuh Novia di tengah ranjang. Si dower kembali menggeluti tubuh Novia yang berpeluh kali ini dengan sangat lembut seakan – akan ingin lebih menikmati kehangatan dan kemulusan tubuh molek Novia . Trimin dan Novia saling berpandangan, Trimin terpesona oleh kecantikan dan kejelitaan Novia , sedangkan Novia terhipnotis oleh keperkasaan dan stamina Trimin . Bibir Trimin mengecup lembut bibir Novia , begitu lembut dan lama hingga Novia sesak nafas apalagi saat Trimin memangut dan mengulum-ngulum bibir mungilnya, jantung Novia berdetak keras tak teratur saat batang lidah Trimin turut beraksi mengaduk-ngaduk di dalam mulutnya. Batang lidah Novia mengeliut menyambut batang lidah Trimin , saling kulum dan saling menghisap lidah menjadi keasikan tersendiri bagi keduanya. Liur yang belepotan di sekitar bibir dan dagu menjadi penambah daya rangsang bagi kedua insan yang sedang asik bercumbu.
“ihhh, Bang Trimin rr, ahhh…hhsssshhh sssshhhh”
Novia sengaja mengangkat wajahnya ke atas, dengan rela Novia memberikan ruang lebih di bagian leher agar mulut Trimin dapat mencumbu dan menghisapi batang lehernya. Polesan batang lidah Trimin membuat Novia sering mendesah dan merintih lirih, bekas-bekas cupangan semakin banyak menghiasi leher Novia yang berpeluh, kecupan kecupan lembut Trimin merambati leher, dagu dan rahang Novia .
“ck ck ck, empuknya..”
Mata Trimin menatap tajam sepasang payudara Novia bergerak indah seirama dengan nafas gadis itu. Puting meruncing berwarna merah muda menghiasi buah ranum milik Novia , lidah Trimin menggapai putting susu Novia , mengelus dan menggelitik hingga Novia mendesis – desis keenakan, tubuh Novia menggelepar menahan nikmat saat mulut Trimin mengemut lembut puncak payudaranya., nyottt..!! nyootttt..!! dan NYOOOTTT…!! NYOOTTT..!! porsi emutan mulut Trimin semakin kuat hingga tubuh Novia melenting-lenting, mulut Trimin bukan hanya menghisap puncaknya saja namun buntalan susu Novia juga tak luput dari keganasan mulutnya. Bekas-bekas hisapan kemerahan menjadi saksi betapa ganasnya Trimin menggeluti sepasang buah ranum milik Novia yang menggairahkan.
“Abangg, Novia capek nihh…nnnnhhh”
Trimin memposisikan Novia tidur menyamping, diangkatnya tungkai kaki Novia sebelah kanan hingga tergantung di udara setelah itu ia mengambil posisi merapat. Batang penisnya mengincar liang anus si jelita dan Jrebbb. Novia tersentak, tubuhnya terguncang hebat, bibirnya yang mungil berkali-kali menyengir menahan nikmatnya disodomi oleh Trimin . Punggung Trimin tertekuk mirip seekor udang, sambil mengenyoti susu kanan Novia , Trimin memacu batangnya dengan cepat dan kuat, rengekan rengekan Novia membuat Trimin semakin cepat menggempur liang anus si jelita.
“Unhh unhhh, nnngeehhh.., aw,aww awwww, “
“Novia aa arrrhhh Novia aaa, ouggghh enaknya memekkk, .”
“Banggg, aduh banggggg. – ABANGgghh Crrruttttt…..”
Kain seprei yang menjadi alas pun basah menampung keringat dari dua anak manusia yang tengah dilanda nafsu liar. Keluhan – keluhan Novia dibarengi geraman gemas Trimin yang asik menembakkan batangnya menyodomi anus gadis cantik itu. Novia merintih keras saat Trimin mencabut penis dan menjejalkan batang besar itu pada belahan bibir vaginanya. Rasa nikmat mengiringi terkuaknya bibir vagina dan masuknya batang besar panjang yang menyumbat liang vaginanya sedalam mungkin. Tusukan tusukan gencar merobohkan Novia dalam waktu yang relatif singkat, berkali-kali liang vagina Novia mengempot menyedot batang penis Trimin saat gadis cantik itu meraih kenikmatan dan berkali-kali juga batang penis Trimin bertahan sambil terus bergerak merangsek dan menggali kenikmatan hingga melampaui batas daya tahan Novia yang semakin surut. Gerakan sodok dan merojok semakin kasar dan akhirnya Trimin menjejalkan batang penisnya dalam dalam hingga Novia melenguh keras. Posisi bercinta kini berganti, Trimin tidur terlentang sambil membantu vagina Novia untuk naik ke atas tanduk besar di selangkangannya.
“nnnhh. Nnnhhhh. Ahhhhhhhhhhhhh….” suara desahan panjang menghiasi tenggelamnya batang penis Trimin ke dalam belahan vagina Novia . Dengan sekuat tenaga Novia mengerahkan seluruh kemampuannya, tubuhnya terasa letih namun rasa nikmat itu seolah memaksanya untuk terus bergerak, tubuh Novia terlompat-lompat saat liang vaginanya ditanduk oleh penis Trimin . Suara nafas si jelita terdengar memburu tak beraturan, dan akhirnya Novia mengeluh keras, ia membungkuk hingga wajahnya tenggelam di dada Trimin . Tubuh molek Novia mengejat kejang, batang Trimin semakin hebat mengoyak-ngoyak liang vaginanya yang peret, denyutan puncak klimaks kembali datang dalam waktu yang tidak begitu lama, lagi dan lagi, hingga Novia terlungkup lemas mengalami sensasi dahsyat multi orgasme, terdengar suara rintihan lirihnya saat mengalami kenikmatan yang berlebih.
“aduhhh baaaaaaaaaaaaaangggg.!! Crrut crutttt crrrrrr cretttt…”
“AUrrrrrrrhhh srrottttttt… croottt crotttttttt…KECROT..!OA-HHHH.!!”
Trimin menggeram keras saat spermanya muncrat mengisi liang vagina si jelita. Antara sadar dan tidak Trimin merasa seperti ada yang mengecup pipinya, sebuah suara merdu berbisik di telinganya
“selamat tinggal, kasih.., jaga Novia baik-baik ya, cuppp”,
Di antara rasa lelah Trimin membuka mata, ia masih sempat melihat sesosok bayangan menembus dinding kamar. Kekuatan batu bertuah melindungi bayangan Santi yang berkelebat di siang hari. Dengan mesra Trimin memeluk tubuh Novia , sebuah senyum kepuasan menghiasi wajah si jelita yang tertidur pulas kecapaian di dadanya. Si dower memejamkan mata sambil mengusapi punggung Novia yang masih basah berkeringat. Batang besarnya masih terselip di antara belahan vagina Novia yang mungil.
******************************
2 tahun kemudian…
Trimin berjalan santai di lokasi yang bagi sebagian orang terasa menyeramkan, namun tidak bagi dirinya. Sayup-sayup di antara hembusan angin malam telinganya seperti mendengar suara merdu seorang gadis yang berbisik mengucapkan sebuah kata “kasihku”. Trimin menengok ke arah suara itu, sebuah senyum getir melintas di wajahnya saat ekor matanya hanya menangkap kegelapan diiringi terpaan angin malam. Ia tahu tidak mungkin lagi untuk menjumpai Santi di tempat itu. Santi sudah beristirahat dengan tenang di alamnya.
From Trimin Smith to Santi :
You taught me so much right to the end
You showed me things I didn’t know about
Even when you abandoned me and left me
You seem to be still around meSarangi Sureul Kkareucheo / Love Taught Me To Drink lyrics on
You taught me love, made me understand happiness
You taught me about separation, made me understand tears
You made me understand things I didn’t know about
You were so full of affection right to the end
You left so much behind for me
You left me crying, with our memories
You left me in pain, with hurt
You left me with an illness of the heart that I can’t cure
I can feel myself ruining my body
I am loser
My face slowly gets clouded over
Tears well in my eyes again,
and the feeling is spreading though my whole body
The chill is creeping right into my I don’t know what to do now that you’ve disappeared so suddenly
I miss you more than anything else
There isn’t a day that I’m sober
I see your reflection in my glass, and my tears again, erase you away
Why did you leave without teaching me the way to forget.
Memang tidak dapat dipungkiri lagi kalau cinta itu telah meninggalkannya, namun cinta yang tidak terlupakan itu juga telah menganugrahkannya sebuah cinta yang lain. Tangan kanan Trimin menggandeng pinggang seorang gadis yang kini menjadi istrinya, ia menoleh ke arah gadis itu. Sebuah senyum mengembang menghiasi wajah seorang gadis berparas cantik jelita bernama Novia . Novia mengelus perutnya yang membuncit sementara Trimin mengecup lembut keningnya, keduanya saling menatap dengan mesra dibawah kerlipan bintang yang berkedip-kedip nakal.